Presiden: Perlu Edukasi untuk Cegah Bullying Anak
Presiden Jokowi. MI / Rommy.
"Untuk itu diperlukan perhatian semua pihak untuk mencegah dan untuk menangani kasus-kasus bullying dan kuncinya terletak pada mengedukasi masyarakat pada keluarga dan pada anak-anak untuk ikut menjadi bagian dari pencegahan, bagian dari pemantauan, dan bagian dari pengawasan," kata Presiden Jokowi di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (20/1/2016).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menilai tindak kekerasan dan penindasan
kepada anak, baik dalam bentuk kekerasan seksual, kekerasan fisik,
maupun kekerasan psikis bagai fenomena gunung es di permukaan.
"Namun sampai kini jumlah kasus kekerasan dan penindasan terhadap anak yang tidak terlaporkan ini masih sangat besar," imbuh suami Iriana ini.
Presiden secara khusus meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan untuk gencar mengkampanyekan antibullying di sekolah-sekolah. Selain itu, ditegaskannya tentang perlunya penguatan pendidikan karakter, budi pekerti, dan mengajarkan sikap positif kepada anak-anak.
"Saya juga minta Komisi Penyiaran Indonesia untuk mempertegas aturan pertelevisian nasional sehingga dapat memberikan filter, menyaring tayangan televisi yang tidak ramah kepada anak," tutupnya.
Berdasarkan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), sejak 2011 hingga 2014 tercatat 369 pengaduan terkait masalah 'bullying'.
@kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar