Generasi Pembelajar
Tanggal 2 Mei kita memperingati
Hari Pendidikan Nasional. Hari Pendidikan Nasional adalah hari kelahiran
Ki Hadjar Dewantara, Ki Hadjar Dewantara memulai pendidikan Taman
Siswa, ia menyebutnya dengan istilah taman, tempat belajar yang
menyenangkan.
Yang harus kita dorong seperti yang Ki Hajar Dewantara katakan memunculkan anak yang cerdik anak yang bisa belajar untuk belajar.
Ketika kita berbicara Generasi Pembelajar maka jangan kita
membayangkan kita membentuk dan mencetak generasi pembelajar, anak-anak
kita lahir sudah menjadi pembelajar. Kalau bicara tentang tempat
menumbuhkan potensi anak-anak, menumbuhkan karakter pembelajar, Ki
Hadjar Dewantara mengistilahkan dengan sebuah taman yang di sana ada
tanaman yang tumbuh.
Kita yang menjadi pendidik, orang tua, sekolah, dan masyarakat
memberikan rangsangan, memberikan rawatan agar bibit itu bisa tumbuh
sesuai dengan potensinya, sesuai dengan minatnya, sesuai dengan
cita-citanya. Bukan kita yang mencetak, mencekoki dengan hafalan-hafalan
seakan-akan anak kita dihitung dari luasnya hafalan. Justru yang harus
kita dorong seperti yang Ki Hajar Dewantara katakan memunculkan anak
yang cerdik anak yang bisa belajar untuk belajar.
Begitu kita memiliki generasi pembelajar maka anak-anak dapat
menghadapi masanya dan bermakna di masanya. Dan yang tidak kalah
penting, Indonesia saat ini adalah Indonesia yang menghadapi masalah
integritas.
Karena itu mulai sekarang kita bukan saja memastikan anak-anak tumbuh menjadi pembelajar tapi harus ada karakter berintegritas.
Dalam Ujian Nasional (UN) lalu bukan hanya capaian akademisnya yang
kita nilai, tapi juga integritasnya. Dan Kota Yogyakarta di mana kita
memulai Gerakan Indonesia Menyala hasil UN-nya menunjukkan angka
integritas tertinggi di seluruh indonesia.
Artinya apa? Kalau sekolah kita menjadi tempat terjadinya kecurangan
tinggal menunggu waktu 30 tahun yang akan datang Indonesia akan penuh
korupsi, tapi
jika ruang-ruang kelas hari ini, sekolah kita, menjadi sekolah-sekolah yang bersih, menjadi sekolah-sekolah yang jujur berintegritas, maka kita akan pastikan Indonesia masa depan adalah Indonesia yang berintegritas, Indonesia yang bersih.
Dan kita memulai perjuangan itu, di sini, di Benteng Vredeburg
(Yogyakarta). Pada masanya tempat ini adalah tempat perjuangan, salah
satunya Brigade 17 Tentara Pelajar. Mereka-mereka yang ikut iurannya
bukan hanya darah, bukan hanya tenaga, mereka iuran nyawa untuk
Indonesia berdiri.
Karena itu tanggung jawab kita sekarang membangun integritas jadi
anak yang tangguh, pembelajar, dan Insya Allah Indonesia masa depan
adalah indonesia yang gemilang untuk semuanya.
@anies baswedan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar